Selasa, 09 Maret 2010

Flashback ke 7 tahun lalu. waktu itu saya masih duduk di bangku sma. masih penuh dengan semangat. cita-cita saya waktu itu adalah jadi seorang dokter. sebenarnya dari kecil saya ingin jadi seorang penemu, dalam bidang obat-obatan. obat kanker, obat AIDS dan sebagainya. dan menurut saya, jalan untuk menuju hal tersebut adalah dengan menjadi seorang dokter.
nilai saya cukup baik, bahkan waku kelulusan saya meraih peringkat pertama. niat saya bulat, ingin masuk kedokteran. ada saran agar saya mencoba farmasi, tapi saya tolak, alasannya sederhana. saya tidak bisa dan tidak suka pelajaran kimia. padahal itu adalah pelajaran pokok di farmasi. karna walaupun saya juara, saya gemar pelajaran amtematika, fisika, biologi, saya menyerah kepada kimia. herannya, nilai saya, cukup baik,paling tidak masih diatas rata-rata. setelah kelulusan, saya berangkat ke jawa. merantau. SPMB saya ikuti. kemudian ada tes non spmb. minat : kedokteran. sebagai cadangan, saya ikut juga tes di farmasi.
hasilnya : saya tidak diterima di kedokteran, tapi di farmasi. ingin masuk kedokteran swasta, biayanya sangat mahal. mungkin kalau saya anak tunggal atau anak bungsu, saya bisa merengek kepada orangtua. tapi saya anak pertama. dan biaya kedokteran tidak hanya saat masuk mendaftar saja, tapi juga untuk uang semesteran, praktikum. untuk membeli mayat saja harus keluar 70 juta. saya kesal karena banyak yang secara akademis di bawah saya tapi mereka bisa masuk kedokteran hanya karena membayar ratusan huta rupiah.
awal kuliah, saya agak malas-malasan. walaupun demikian tidak begitu parahnya, karena saya juga tidak rela dapat nilai jelek. lama kelamaan saya cukup menikmati. toh cita-cita saya sejak kecil adalah penemu obat. dan sekarang saya ada di jalur yang tepat, di bidang obat-obatan. nilai saya juga cukup, diatas 3. dan sekarang setelah lulus, saya mendapatkan pekerjaan, yang cukup prestisius, karena tesnya yang cukup ketat dan saingan yang banyak, seluruh indonesia.
ternyata benar, tuhan tidak memberi apa yang kamu inginkan. tapi Dia memberi apa yang kamu butuhkan. apa yang sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki. sekarang, apabila saya gagal mendapatkan sesuatu, saya akan berusaha merenung dan mengkaji. dan saya akan mendapat jawaban, bahwa itulah yang paling tepat untuk saya.dan saya tidak menyesal.





0 komentar: